Powered By Blogger

Thursday, April 22, 2010

MERIAM 23 MM/ZUR


Secara takson Artileri terbagi dalam 2 bagian besar yaitu Artileri Pertahanan Darat (ARMED) dan Artileri Pertahanan Udara (ARHANUD). Dalam Artileri Pertahanan Udara dikelompokkan lagi menjadi Artileri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) dan Artileri Pertahanan Udara Ringan (ARHANUDRI)dengan dasar pengelompokan ukuran kaliber masing-masing senjata dengan tujuan untuk melindungi objek vital nasional dari serangan udara musuh sehingga satuan-satuan Arhanud tersebar di Indonesia untuk melindungi pertahanan udara nasional. Saat ini kita memiliki satu senjata baru dengan sistim rudal Grom komposit meriam 23 mm Zur 23-2 kg-1 buatan Polandia yang akan dipersenjatai oleh satuan-satuan Den-rudal Arhanud. Ini tentunya akan menggantikan senjata rudal Rapier MK I buatan Inggris terdahulu yang telah kedaluwarsa, Dalam kelas yang sama ARHANUD memiliki 3 senjata meriam dengan laras kembar arsenal Arhanudri yaitu Meriam kaliber 20 mm/Rheinmetal, Meriam kaliber 23 mm/Giant Bow dan meriam 23 mm Zur 23-2 kg-1. Kalau kita amati senjata meriam ini peris seperti saudara kembar dengan Meriam Giant Bow kaliber 23 mm buatan Cina yang dipersenjatakan oleh satuan Arhanudri 1/1 Kostrad dimana sama-sama memiliki diameter kaliber yang sama dengan jarak tembak efektif 2000 meter yang masih jauh tertinggal dengan meriam produksi Boffors arsenal Arhanudse.

Thursday, April 15, 2010

B-2 SPIRIT STEALTH BOMBER (PESAWAT SILUMAN-I)


Mengenal Pesawat Udara (MPU), bidang ini kita dapatkan dalam materi artileri pertahanan udara. B-2 Spirit sebuah tipe pesawat udara jenis pesawat bomber/pembom dari keluarga pesawat Stealth atau yang lebih kita kenal dengan sebutan pesawat siluman tapi siluman yang dimaksud nggak berbau mistis sama sekali sebaliknya pesawat B-2 SPIRIT adalah pesawat perang berbau teknologi STEALTH, sayangnya pesawat siluman ini tidak kita pelajari pada MPU-artileri pertahanan udara dikarenakan kita belajar di Pusdik Arhanud-Malang. B-2 Spirit Produsen Northrop Corporation pertama kali diterbangkan pada tanggal 17 Juli 1989 oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. B-2 SPIRIT STEALTH BOMBER diperkirakan seharga Rp. 6,7 Trilyun sampai Rp. 20 Trilyun (berapa kali penghasilan Gayus ya???). Sepintas dengan mata telanjang teknologi kita akan beranggapan bahwa pesawat ini tidak mampu terbang cepat dan mudah dimusnahkan jika dilihat.

Karakteristik umum

- Awak pesawat: 2 orang Pilot dan Kopilot.
- Panjang pesawat: 21 meter
- Lebar sayap pesawat: 52,4 meter
- Tinggi pesawat: 5,2 meter
- Area sayap pesawat: 460 meter persegi
- Berat pesawat kosong: 71,7 ton
- Berat pesawat terisi: 152,6 ton
- Berat maksimum pesawat lepas landas: 171 ton
- Mesin pesawat: 4× General Electric F118-GE-100 turbofans, 17,300 lbf (77 kN) masing-masing

Performa

- Kecepatan maksimum pesawat: 410 knots (760 km/h, 470 mph)
- Jarak jangkau pesawat: 5,600 nm (10,400 km, 6,400 mi)
- Batas tertinggi servis: 50,000 ft (15,000 m)
- Beban sayap pesawat: 67.3 lb/ft² (329 kg/m²)
- Dorongan/berat pesawat: 0.205

Persenjataan

- 2 internal bays for 50,000 lb (22,700 kg) of ordnance.
- 80× 500 lb class bombs (Mk-82) mounted on Bomb Rack Assembly (BRA)
- 36× 750 lb CBU class bombs on BRA
- 16× 2000 lb class weapons (Mk-84, JDAM-84, JDAM-102) mounted on Rotary

Launcher Assembly (RLA)

- 16× B61 or B83 nuclear weapons on RLA

Saturday, April 3, 2010

PANGLIMA BESAR JENDERAL SUDIRMAN


Menilik Sejarah ...

"Anak-anakku, tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi tentara yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu, percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan suatu negara, yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga, berjuang terus, saya tetap memimpin kamu sekalian, TUHAN, insya Allah melindungi perjuangan suci kita."

(Amanat pada pasukan's Hijrah, halaman Candi Borobudur, Yogyakarta Januari 1948)



" Bangunlah angkatan perang yang dapat menjadi kebanggaan dari rakyat Indonesia, yang mampu melindungi kemerdekaan negara Indonesia, dan dapat menjamin keamanan rakyat Indonesia."

(Amanat pada Kolonel Inf TB. Simatupang, Magelang 29 januari 1950)


" Supaya memegang teguh disiplin tentara, dan jangan sekali-kali tentara kita mendengarkan dan atau menjalankan perintah dari siapapun juga, kecuali perintah dari pimpinan itu sendiri."

(Amanat pengumuman Markas Besar Tentara, Yogyakarta 4 Juli 1946)



"Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya, kita masuk dalam tentara, karena keinsyapan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara."

(Amanat pada seluruh anggota APRI , Yogyakarta 5 Oktober 1949)


"Sangat hina derajatnya suatu bangsa, apabila hendak menghentikan perjuangannya, karena takut akan banyaknya korban, justru dengan korban itulah cita's Tentara Nasional Indonesia semakin dekat pada tujuannya, yaitu menjadi tentara kebangsaan seluruh negara Indonesia merdeka."

(Amanat pada seluruh APRI melalui RRI pukul 20.00 WIB, Yogyakarta 16 Agustus 1949)


" Bahwa satu-satunya hak milik nasional/republik yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah Angkatan Perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia)."

(Amanat dalam permohonan berhenti dari dinas militer, Yogyakart 1 Agustus 1949)


"Sungguh jarang terdapat dalam sejarah dunia, bahwa suatu negara dapat membentuk angkatan perang sambil berperang, sambil bertempur, sambil bertahan diri, tetapi hal ini telah kita buktikan bersama, ini semua adalah berkat keuletan, berkat ketabahan hati dan berkat ketangkasan seluruh anggota angkatan perang kita."

(Amanat dalam rangka memperingati APRI, Yogyakarta 5 Oktober 1947)


"Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sampai titik darah penghabisan. Sanggup taat dan tunduk pada pemerintah negara republik, yang menjalankan kewajibannya, menurut UUD Negara Republik Indonesia dan mempertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanahpun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tapi akan kita pertahankan habis-habisan ...........meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tapi kitapun harus selalu siap sedia."

(Amanat dihadapan Presiden/Panglima tertinggi APRI untuk mengikrarkan sumpah anggota pimpinan tentara, Yogyakarta 25 Mei 1946)


"Kemerdekaan yang telah dimiliki dan dipertahankan, jangan sekali-kali dilepaskan dan diserahkan siapapun yang akan menjajah dan menindas kita."

(Amanat pada konferensi pers, sesaat counter command, Yogyakarta 22 Juli 1947)


"Isilah mulai sekarang jiwa kita dengan jiwa Proklamasi, dengan jiwa Sang Merah Putih, maka insya Allah akan lebur segala halangan yang berani merintangi jalannnya perjuangan kita, menuju Indonesia Raya merdeka dan berdaulat."

(Amanat memperingati 3 tahun Kemerdekaan RI, Yogyakarta 17 Agustus 1945)


"Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh."
(Amanat pada Konfrensi Tentara Keamanan Rakyat, Yogyakarta 12 November 1945)


"Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu "kasta" yang berdiri di atas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian dari masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu."

(Amanat dalam Maklumat Tentara Keamanan Rakyat, Yogyakarta 1 Januari 1946)



" Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jazatku ini tetapi jiwaku yang dilindungi benteng merah putih akan tetap hidup, tetap menuntut bela siapapun lawan yang aku hadapi. "