Thursday, April 22, 2010
MERIAM 23 MM/ZUR
Secara takson Artileri terbagi dalam 2 bagian besar yaitu Artileri Pertahanan Darat (ARMED) dan Artileri Pertahanan Udara (ARHANUD). Dalam Artileri Pertahanan Udara dikelompokkan lagi menjadi Artileri Pertahanan Udara Sedang (Arhanudse) dan Artileri Pertahanan Udara Ringan (ARHANUDRI)dengan dasar pengelompokan ukuran kaliber masing-masing senjata dengan tujuan untuk melindungi objek vital nasional dari serangan udara musuh sehingga satuan-satuan Arhanud tersebar di Indonesia untuk melindungi pertahanan udara nasional. Saat ini kita memiliki satu senjata baru dengan sistim rudal Grom komposit meriam 23 mm Zur 23-2 kg-1 buatan Polandia yang akan dipersenjatai oleh satuan-satuan Den-rudal Arhanud. Ini tentunya akan menggantikan senjata rudal Rapier MK I buatan Inggris terdahulu yang telah kedaluwarsa, Dalam kelas yang sama ARHANUD memiliki 3 senjata meriam dengan laras kembar arsenal Arhanudri yaitu Meriam kaliber 20 mm/Rheinmetal, Meriam kaliber 23 mm/Giant Bow dan meriam 23 mm Zur 23-2 kg-1. Kalau kita amati senjata meriam ini peris seperti saudara kembar dengan Meriam Giant Bow kaliber 23 mm buatan Cina yang dipersenjatakan oleh satuan Arhanudri 1/1 Kostrad dimana sama-sama memiliki diameter kaliber yang sama dengan jarak tembak efektif 2000 meter yang masih jauh tertinggal dengan meriam produksi Boffors arsenal Arhanudse.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment