Menilik Sejarah ...
"Anak-anakku, tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi tentara yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu, percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan suatu negara, yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa-harta-benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapapun juga, berjuang terus, saya tetap memimpin kamu sekalian, TUHAN, insya Allah melindungi perjuangan suci kita."
(Amanat pada pasukan's Hijrah, halaman Candi Borobudur, Yogyakarta Januari 1948)
" Bangunlah angkatan perang yang dapat menjadi kebanggaan dari rakyat Indonesia, yang mampu melindungi kemerdekaan negara Indonesia, dan dapat menjamin keamanan rakyat Indonesia."
(Amanat pada Kolonel Inf TB. Simatupang, Magelang 29 januari 1950)
" Supaya memegang teguh disiplin tentara, dan jangan sekali-kali tentara kita mendengarkan dan atau menjalankan perintah dari siapapun juga, kecuali perintah dari pimpinan itu sendiri."
(Amanat pengumuman Markas Besar Tentara, Yogyakarta 4 Juli 1946)
"Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya, kita masuk dalam tentara, karena keinsyapan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara."
(Amanat pada seluruh anggota APRI , Yogyakarta 5 Oktober 1949)
"Sangat hina derajatnya suatu bangsa, apabila hendak menghentikan perjuangannya, karena takut akan banyaknya korban, justru dengan korban itulah cita's Tentara Nasional Indonesia semakin dekat pada tujuannya, yaitu menjadi tentara kebangsaan seluruh negara Indonesia merdeka."
(Amanat pada seluruh APRI melalui RRI pukul 20.00 WIB, Yogyakarta 16 Agustus 1949)
" Bahwa satu-satunya hak milik nasional/republik yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah Angkatan Perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia)."
(Amanat dalam permohonan berhenti dari dinas militer, Yogyakart 1 Agustus 1949)
"Sungguh jarang terdapat dalam sejarah dunia, bahwa suatu negara dapat membentuk angkatan perang sambil berperang, sambil bertempur, sambil bertahan diri, tetapi hal ini telah kita buktikan bersama, ini semua adalah berkat keuletan, berkat ketabahan hati dan berkat ketangkasan seluruh anggota angkatan perang kita."
(Amanat dalam rangka memperingati APRI, Yogyakarta 5 Oktober 1947)
"Sanggup mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Negara Republik Indonesia, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, sampai titik darah penghabisan. Sanggup taat dan tunduk pada pemerintah negara republik, yang menjalankan kewajibannya, menurut UUD Negara Republik Indonesia dan mempertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanahpun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tapi akan kita pertahankan habis-habisan ...........meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tapi kitapun harus selalu siap sedia."
(Amanat dihadapan Presiden/Panglima tertinggi APRI untuk mengikrarkan sumpah anggota pimpinan tentara, Yogyakarta 25 Mei 1946)
"Kemerdekaan yang telah dimiliki dan dipertahankan, jangan sekali-kali dilepaskan dan diserahkan siapapun yang akan menjajah dan menindas kita."
(Amanat pada konferensi pers, sesaat counter command, Yogyakarta 22 Juli 1947)
"Isilah mulai sekarang jiwa kita dengan jiwa Proklamasi, dengan jiwa Sang Merah Putih, maka insya Allah akan lebur segala halangan yang berani merintangi jalannnya perjuangan kita, menuju Indonesia Raya merdeka dan berdaulat."
(Amanat memperingati 3 tahun Kemerdekaan RI, Yogyakarta 17 Agustus 1945)
"Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh."
(Amanat pada Konfrensi Tentara Keamanan Rakyat, Yogyakarta 12 November 1945)
"Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu "kasta" yang berdiri di atas masyarakat, tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian dari masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu."
(Amanat dalam Maklumat Tentara Keamanan Rakyat, Yogyakarta 1 Januari 1946)
" Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jazatku ini tetapi jiwaku yang dilindungi benteng merah putih akan tetap hidup, tetap menuntut bela siapapun lawan yang aku hadapi. "
No comments:
Post a Comment